Lelaki Tak Bertuan (3)

Pixabay

Walau krisis moneter menghantam Indonesia, ternyata hal ini tidak membuat sepak terjang Faisal berhenti untuk selalu berspekulasi. Kebiasaannya meminjam uang lewat renteiner belum juga bisa dihentikan. Dengan mudah menggampangkan pembayaran. Istilah yang Susan berikan adalah 'gali lobang tutup lobang'. 

Akhirnya, ketika benar-benar keuangan sudah tidak ada lagi yang diharapkan, Faisal baru berhenti. Sayang, langkahnya terhenti di mulut manis perempuan paruh baya yang menjanjikan uang modal baginya. Segala utang bisa terbayarkan adalah harapan yang ingin diraihnya. 

Perempuan yang mengaku janda dan diusir dari rumah anaknya ini menutup mata hati Faisal. Modal usaha dan talangan utang,  melupakan janji sucinya dengan Susan istrinya  untuk tidak menikah lagi dengan perempuan manapun. Walaupun syarat yang diminta perempuan itu adalah menikahinya, Faisal merasa tidak perlu berpikir dua kali. Utang renteiner  di depan mata, telah menutup mata hatinya.

Pernikahan siri itu telah terjadi, tetapi harapan Faisal tidak sesuai dengan kenyataan. Rupanya perempuan itu masih bersuami walau umurnya  lebih tua 20 tahun darinya. Hal kedua, perempuan itu sudah bercucu dan. . .tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada Faisal. Semua  dilakukan karena perempuan itu stress dan lari dari rumahnya. Faisal merasa tertipu, namun, meninggalkan perempuan itu ternyata tidak semudah dibayangkan.

Susan yang saat itu karirnya sedang menanjak sebagai seorang kepala sekolah, menjadi alasan perempuan itu untuk memeras Faisal dan  tetap bertahan. Antara terjebak dan malu mengakui kehancurannya, membuat Faisal tak mampu lagi mempertahankan ego lelakinya di hadapan Susan. Namun, nalarnya bertindak sebaliknya.

Kebohongan demi kebohongan terus dilakukan untuk menutupi keadaan. Hatinya terus mengeras dan mulai bersikap kasar pada Susan. Bukan sekali dua kali fakta mulai terungkap, selain . . .naluri perempuannya sering hadir. Menguak kenyataan yang Allah berikan, sering tanpa sengaja seakan dihadirkan.

Hp mulai sering dikantongi Faisal duapuluh empat jam, sekalipun hanya  ke kamar mandi. Tiba-tiba sebuah foto jatuh dari kantung kemeja Faisal lah,  sebuah KTP dia . . .perempuan yang sama dengan foto yang ditemukan, atau tiba-tiba harus keluar setelah menerima telepon. Masih banyak lagi keganjilan, semua itu terus dinafikan Faisal dengan keras dan marahnya menutupi malu, rasa takut kehilangan Susan tidak dipungkirinya. 

Puncaknya, sebelum Faisal jatuh sakit dan parah keadaanya, istri sirinya melakukan teror seperti ingin berteman dengan sulungnya Fathur, ABG yang sedang labil mencari jati diri. Begitu melihat foto profil ayahnya bersama perempuan lain selain Susan ibunya dan berpelukan, ada rasa marah menggelora di dada Fathur. 

Tapi, Fathur tak tega menyampaikan hal itu pada Susan ibunya. Baginya Susan adalah ibu yang baik, peduli pada keluarga, dan menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya tidak bekerja lagi. Memberi tahu Susan sama saja menghancurkan keluarga ini, rasa benci pada ayahnya mulai berkecamuk di dada Fathur.  Mengapa Faisal tega kepada Susan ibunya. 

Sering Fathur dan Faisal bertengkar hebat saat Susan tak di rumah, begitu Susan pulang keduanya seperti kompak berdiam dan menahan diri. Lalu, Fathur pergi meninggalkan rumah. Susan bukannya tak tahu itu, batinnya sebagai ibu merasakan. Namun, nalurinya sebagai ibu dan istri harus bijaksana mengambil jalan tengah, menjaga biduk keluarga ini tetap stabil di saat Faisal mulai sakit dan memilih pulang ke rumah Susan. 


Postingan ini diikutsertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community'.

Posting Komentar

0 Komentar