"Alhamdulillah, selamat tinggal S-1" Hari ini sulungku seakan berteriak pada chat WA kami sore kemarin. Akupun membalas chatnya dengan ucapan hamdalah yang sama.
Sujud syukur dan terimakasih atas nikmat-Mu ya Allah, atas usainya perjuangan sulungku Abang Kemal Fathurrahman menyelesaikan kuliahnya di S-1 Ilmu Komunikasi Telkom Bandung, setelah berjibaku dan melewati jalan terjal berliku.
Empat semester terlewati dari waktu semestinya, dan itu tidak membuatku gundah. Hanya, bisa dalam sedih dan terus memotivasinya untuk segera menyelesaikan. Bukan hal mudah, melewatkan kedewasaannya muncul dengan kesadaran. Perdebatan, pertengkaran, Baper, dan sejuta rasa meningkahi perjalanan menujunya.
Namun, kepada-Nya aku berpulang. Kuadukan segala tangis dan permohonan untuknya. Aku tahu, tak mudah baginya melewati masa pencarian jati dirinya episode ke sekian.
Hingga terucap sendiri kata-kata nya.
"Ibu, Abang bosan jadi mahasiswa abadi. Abang ingin selesai, maafkan Abang, bantu Abang melewati ini semua," Tangisnya pecah di telpon terakhir jelang tekatnya menyelesaikan.
"Ibu, Abang bosan jadi mahasiswa abadi. Abang ingin selesai, maafkan Abang, bantu Abang melewati ini semua," Tangisnya pecah di telpon terakhir jelang tekatnya menyelesaikan.
"Iya, apa sih yang nggak buat Abang? Bukankah ibu dan adik-adik adalah suporter terbesar dalam hidupmu selama ini. Ayo berjuang!" Kataku menenangkan
Juga bukan hal mudah melewati perjuangan 4 semester terakhir ini jadi total 12 semester yang dijalani. Biaya, tenaga, waktu, dan air mata turut mewarnai hari-hari nya. Namun, kesadaran itulah yang membuatku bahagia. Akhirnya kujemput kedewasaannya yang penuh hikmah. Semoga Allah terus membimbingmu menjadi qurrota ayyunku dan adik-adik mu bang dunia akhirat, lirihku dalam bisikkan doaku.
Dan, sore ini sepulang mengambil SKL nya ini kulihat ketenangan luar biasa. Ucapannya terasa haru:
"Terimakasih ibuuuu" sedikit, tapi sungguh dalam dan bermakna bagiku. Andai pembaca merasakan sedikit saja yang kurasakan saat itu, sungguh, geletar haru dan bahagia itu menjalar hingga ubun-ubun kepalaku. Terimakasih ya Allah, akhirnya. Usai juga perjuangannya tanpa huru-hara, tanpa tragedi yang melukakan siapapun di antara kami.
"Terimakasih ibuuuu" sedikit, tapi sungguh dalam dan bermakna bagiku. Andai pembaca merasakan sedikit saja yang kurasakan saat itu, sungguh, geletar haru dan bahagia itu menjalar hingga ubun-ubun kepalaku. Terimakasih ya Allah, akhirnya. Usai juga perjuangannya tanpa huru-hara, tanpa tragedi yang melukakan siapapun di antara kami.
Aku tak ingin menghakiminya, biarlah seberat apapun aku tetap mendukungnya dan menjadi ibu yang berbesar hati mendampingi masa-masa beratnya. Biarkan ini jadi ladang amalku dan bagian doaku yang akan diaamiiinkan Allah. Langkah ini lebih baik daripada memilih berperang dan ikut menyalahkan. Dialah kelak yang akan menggantikan aku bagi adik-adik nya. Aku ingin dia tetap mencontoh sikap bijaksana ku, bukan aroganku yang memaksa tanpa memahami.
Hari ini? BAHAGIA tak bisa kubohongi, ketiganya adalah mutiaraku terbesar. Alasan terkuat bertahan dalam melewati kerasnya membesarkan tanpa dukungan manusia dan keluarga. Akhirnya, satu persatu miracle-Nya mulai kutuai setelah yakin, bahwa Allah takkan pernah berdiam atas usaha maksimal yang kuletakkan dalam diam. Tak perlu gembar-gembornya, yang menimbulkan apapun. Prasangka baik selalu kukedepankan, keyakinan menjadi panglima kesabaran yang kugenggam dalam lautan doa yang terus kularungkan.
Ya Allah, hanya ini yang mampu kupersembahkan pada-Mu. Atas segala nikmat-Mu yang begitu indah kau limpahkan pada hamba-Mu yang dhoif ini. Maafkan atas ketidaksabaran, keluhan, tangisan, dan apapun yang menunjukkan kelemahan ku sebagai manusia. Satu hal yang kuyakini, Engkau selalu bersamaku setiap saat dan setiap waktu
Bekasi, 5 Februari 2019
38 Komentar
Alhamdulillah selamat untuk si Abang
BalasHapusSemoga ilmunya berkah.
Makin sukses untuk putranya dan Mis Juli sekeluarga :)
Terimakasih mbak Dian Alhamdulillah terimakasih
HapusAllah Maha Melihat segala usaha yang telah hambaNya kerahkan. Tetap semangat mba...
BalasHapusBenar mbak mashaallah nikmatnya perjuangan
HapusSelamat datang Di Dunia nyata abang. Semoga 12 semester Di tempa menjadi pribadi yang kuat.
BalasHapusAaamiiin aamiin yra terimakasih mbaak
Hapuswah ternyata anaknya bun juli satu almamater sama akuuu, hihi. Bedanya aku lulus 4 tahun yang lalu, duh udah tua ternyata wkwk. Semoga sukses terus untuk anak sulungnya bun. Aamiin.
BalasHapusWah adik kelasnya ya si Abang kemal ku Alhamdulillah terimakasih mbak
HapusAlhamdulillah ... Selamat ya untuk Abang Kemal. Semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi orang banyak. Duh, anak-anak masih SD. Nggak kebayang kalau mereka lulus kuliah perasaanku seperti apa. Kayaknya bakal berurai-urai air mata, gitu.
BalasHapusBenar mbak itu ternyata yang mengikat kesabaran mereka pada kita
HapusAlhamdulillah. Kalo waktu kuliah dulu selamat menghadapi dunia nyata alias dunia kerja hehe. Semoga ilmunya bermanfaat yah mbak buat abang
BalasHapusAamiin mbak Mega aamiin terimakasih
HapusSelamat misjuli, telah berhasil mendampingi si abang menyelesaikan kuliahnya. Duuh, tak terbayangkan harunya. Lha wong saat si kecil kami pakai toga akhirusanah TK aja saya sudah mbrebes mili. A very good luck ya mas Kemal, semoga sukses setelah lulus
BalasHapusNggih mbak nikmat sekali menjadi ibu yang dekat dengan anak kita dan menjadi teman untuk mereka
HapusSelamat buat Abang Kemal. Semoga ilmunya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Duh, mendadak ingat sulungku yang juga menuntut ilmu di Bogor.
BalasHapusSelamat semoga selesai Yaaa seperti Abang kemal dengan lancar tanpa ada penundaan
HapusAlhamdulillah..selamat ya Abang. Semoga ilmunya menjadi berkah dan ladang pahala.
BalasHapusAamiin aamiin yra trimakasih mbak Lisa aamiin
HapusSelamat buat ananda dari miss Juli. Semoga makin lancar ke depannya. Amin
BalasHapusTerimakasih mbak Nila aamiin aamiin yra
HapusSelamat tuk putra miss Juli. Smg ilmu yg didpt bisa berguna bg org lain
BalasHapusAamiin aamiin yra inshaallah inshaallah mbak
HapusSelamat miss untuk putranya, semoga menjadi berkah untuk keluarga dan orang sekitarnya.
BalasHapusAamiin inshaallah mbak berkah dunia akhirat
HapusSelamat untuk putranya miss, semoga berkah ilmunya
BalasHapusAamiin terimakasih mbak doanya supportnya
HapusBaarakallah untuk si sulungnya ya, Miss.
BalasHapusSungguh, menempuhnya bangku kuliah memang tidak hanya perjuangan Ananda tapi juga Ada perjuangan orang tua yang terus membantu dengan doa, dana, dan air mata.
Benar terasa sekali ada cerita yang nantinya dia bagikan ke anak-anak nya
HapusWah ternyata anak Mia Juli udah gede ya. Masya Allah pengalamannya menjadi ibu pasti luar biasa. Selamat untuk kelulusan anaknya Miss. Semoga ilmunya berkah ��
BalasHapusTerimakasih bunda aamiin aamiin yra terimakasih sudah mampir
HapusMasyaAllah Tabarakallah..semoga ilmunya bermanfaat bagi banyak orang...jadi orang sukses dunia dan akhirat yaaa...Aamiin
BalasHapusAaamiiin aaamiiin yra doanya mbak terimakasih
HapusSelamat yaaa untuk putranya. Semoga ilmunya manfaat.
BalasHapusOh...kuliah di Tel-U toh? Saya ngajar di sana Bun. Tapi beda fakultas...
Sekali lagi selamaat...
Waaah mbak Hani semangaat ya dosen di sana juga
HapusSelamat untuk kelulusan putranya, mbak.
BalasHapusSemoga cepat mendapatkan pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan jurusannya :)
Aaamiiin yra inshaallah inshaallah
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusThanks for sharing, sukses terus...
BalasHapus