Darinya Kubelajar Keikhlasan dan Ketulusan Bersedekah


Aku biasa memanggilnya dengan panggilan mbak is. Simpel ya ... Padahal nama lengkapnya nggak ada sedikitpun mengandung Is. Dimana letak panggilan mbak Is nya ya? Ah kadang apalah arti sebuah nama, kalau ada panggilan akrab dan familiar membuat kita lebih dekat dengan seseorang.

Awalnya berkenalan adalah ketika aku membutuhkan bekam, sebuah pengobatan yang menggunakan alat untuk kop dan pisau tipis kecil untuk mengambil darah kotor kita yang selama ini mengandung penyakit. Berbeda jauh dengan donor darah. Kalau donor darah adalah menyumbangkan darah kita ke PMI untuk bermanfaat membantu orang lain ketika membutuhkan suplai darah akibat penyakitnya.

Sedangkan bekam adalah darah kotor yang ada dibawah kulit dan pembuluh darah kita yang kotor dan mengakibatkan berbagai sumber penyakit. Bekam ini adalah metode pengobatan yang diajarkan oleh Rosulullah. Sebagai umat Islam tentu akupun mulai mengikuti jejaknya. Sejak 2010 aku telah melakukan bekam ini sebagai metode pengobatan yang kuyakini lebih mengena dan dicontohkan oleh Rosulullah. Minimal sebulan sekali atau tiga bulan sekali jika sibuk, melakukan bekam ini.

Karena aku seorang muslimah, tentu aku ingin bekam ini dilakukan oleh perempuan yang bisa bekam atau seorang terapis akhwat. Selama ini ada, tapi jauh dari perumahanku. Alhamdulillah aku baru tahu kalau lima rumah dariku ada seorang terapis bekam. Pertama kali aku kesana, kesan yang kutangkap adalah beliau enak diajak ngobrol. Gaul, murah senyum, dan humble.

Ketagihan sekali dengan caranya membekam yang begitu wise atau bijak dan tidak pernah hitungan. Sangat terbuka dengan memberitahu apa yang terjadi pada tubuh kita dan memberikan solusi apa yang harus dikerjakan secara murah dan alternatif.

Lebih berbahagia, mbak Is ini orangnya enak diajak ngobrol dan nyambung. Dia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang tinggal bersama suami dan anak perempuan. Ibunya yang sudah ditinggal alm ayahnya tinggal sendiri di rumahnya. Untuk itu mbak is meminta izin suaminya untuk mendampingi ibunya serta mengurus di hari tua ibunya. Alhamdulillah ternyata suaminya pun mengizinkan.

Memiliki seorang anak perempuan yang saat ini duduk di kelas sembilan di sebuah pesantren di Setu Kabupaten Bekasi. Pernah melahirkan anak laki-laki dua kali tapi kedua-duanya meninggal pada saat umur setahun lebih. Adalah sebuah kesedihan yang mendalam kehilangan bayi yang sempat dikandung dan dibesarkan setahun lebih lamanya. Namun, beliau adalah seorang perempuan tegar yang percaya, bila anak adalah amanah. Titipan yang bisa sewaktu-waktu diambil oleh pemiliknya.

Bahkan bisa menjadi tabungan amal Sholeh bila kita mengikhlaskan anak yang meninggal saat sebelum Akil baligh. Wah berarti tabungannya sudah dua dong, subhanallah semoga menjadi surga baginya ya aamiin yra. Teringat diriku yang juga memiliki satu tabungan. Bayiku meninggal sebelum sempat kulahirkan saat berusia 4 bulan dua Minggu di kandungan. Semoga menjadi surga ya seperti janji-Nya.

Kembali ke mbak Is. Semakin mengenal beliau semakin memahami, betapa baiknya beliau sebagai seorang muslimah. Tidak pernah berhitung atas rezeki-Nya. Memang sudah ada acuan, tetapi ketika kita tidak punya uang sakit dan meminta bekam, beliau dengan ikhlas dan suka cita melakukan bekam tanpa hitungan berapa titik yang harus diambil darahnya.
Bahkan, usai bekam pasti kami disuruh minum air mineral kemasan gelas sampai habis, kemudian disodori makanan atau camilan untuk dimakan. Kebetulan kakaknya yang membuka toko roti sering menitipkan roti yang hari itu tidak habis untuk dibagikan kepada siapa saja. Mashaallah, rotinya enak tanpa pengawet dan besar. Kalau dihitung harganya bisa diatas 6000 rupiah. Jika tidak ada roti apa saja disuruh ambil makanan yang banyak terhidang di mejanya.

Subhanallah saya banyak belajar tentang keikhlasan dari beliau. Bahwa beliau tidak bekerja selama ini, hanya mengandalkan bekam dan berkeliling menjajakan makanan atau lauk matang yang dimasak oleh ibunya. Ada beberapa dagangan seperti Tupperware, pokoknya palugada deh. Apa sih? Segala Apa Lu Mau Gua Ada. Tapi, karena dilakukan dengan keikhlasan dan niat shodaqoh untuk beramal, rizkinya ada saja. Suaminya sendiri sudah lama tidak memberinya nafkah setelah merantau ke negri Brunai Darussalam. Entah alasan apa aku tidak pernah berani menanyakan lebih jauh, karena khawatir ghibah.

Beliau percaya dan ikhlas bahwa rezekinya adalah milik Allah semata. Allah terlalu baik padanya, yang selalu melimpahkan kasih sayangnya melalui orang-orang sekitar untuk memberikan kasih sayangnya dan kepeduliannya. Ada saja rezeki berupa makanan, jasa bekam, pesanan lauk matang yang banyak, atau pesanan dagangan lainnya berdasarkan kepercayaan.

Di situ aku banyak belajar dan mengamati sedikit kehidupannya. Bukan mengorek atau kepo ya. Tapi, untuk diambil hikmah dan ditiru bagi diri pribadi ini. Ibunya yang ridho padanyapun menjadi jalan keberkahan utamanya. Sehingga,  dengan kemauan kuat dan ringan tangannya, membuat mbak is begitu banyak dipercaya orang. Terlebih beliau murah senyum, membuat siapapun menyukai keramahannya dan sikapnya yang mudah menolong siapapun.

Itu yang bisa kupelajari dari kehidupannya dan tanya jawabnya selama ini padanya. Padahal kami hanya bisa bertemu saat aku melakukan sesi bekam bersamanya. Kadang sering kuledek dengan sayang, "Kamu tuh mbak kaya artis. Kalah malah artis juga," Susah bikin janji dengannya. Tapi kalau bertemu, sudah seperti saudara yang nggak ketemu bertahun-tahun lamanya. Kami bisa bicara dengan akrab sekali sehingga banyak tukar ilmu dan diskusi masalah setiap bertemu. Pokoknya, nggak pernah bosan selalu ingin lagi dan lagi bertemu.

Walau badannya besar dan overweight, tapi jangan salah loh, beliau begitu sehat, energik, dan murah senyum. Suamiku sering cemburu jika aku sudah bekam bisa dua sampai tiga jam ngobrol bersamanya. He he, maafin ibu ya ayah, batinku. Tak terasa enam tahun sudah kebersamaan kami. Karena kami tinggal satu RT, satu gang, makanya kamipun satu grup di WAG RT kami 02.

Walau begitu, jarang kami saling komentar atau bicara. Itu terjadi karena kesibukan kami masing-masing. Kini dia semakin mengenal bagian tubuhku ini. Tahu titik-titik mana kelemahan ku, walau sambil ngomel karena aku baru ke beliau saat tubuh ini sudah teriak sakit. Pernah sampai hampir empat bulan nggak ketemu, begitu dibekam beliau geleng-geleng kepala. Habis badanku dihajar banyak titik karena tahu aku sudah kelelahan dan masuk angin kelewatan.

Begitu sayangnya beliau padaku, sampai tempat yang tak kumintapun di bekam nya. Sungguh beliau tidak pernah hitung-hitungan. Padahal, uang yang kuberikan sejak pertama hingga saat ini tak pernah ada kenaikan. Bahkan kalau aku terus terang belum gajian beliau bilang, "Halah gampang, kaya sama siapa aja"
Aku sering malu, kalau dia menolak saat belum gajian memberikan ala kadarnya. Beliau bilang "Sudah simpan saja buat tambahan di rumah"  Sebagai bentuk balas budinya, sering aku merekomendasikan teman-temanku yang ingin melakukan bekam dengannya. Alhamdulillah banyak teman yang sudah aku referensi kan untuknya.

Semua itu belajar dari keikhlasan dan beramal yang diajarkannya. Ternyata, begitu banyak keajaiban yang perlahan kini aku tuai.

#griyabekasi, 12 Februari 2019

Posting Komentar

33 Komentar

  1. Masya Allah, banyak hal yang bisa kita pelajari pada orang-orang yang ada di sekeliling kita. Titip salam buat Mba Is, semoga senantiasa ikhlas menjalani hidup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin mbak bisa nangis kita kalau berhadapan dengannya

      Hapus
  2. MasyaAllah mba is. Di bandung gak mba si mba is ini? Belum pernah nyoba bekam, tapi udah penasaran soalnya betul sekali salah satu metode pengobatan ala Rasulullah. Semoga yah mba is dilimpahkan rejeki banyak karna banyak bantu orang juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh jadi merinding iya mbak inshaallah saya sampaikan. Setuju sangat membantu sekali

      Hapus
  3. Si ibu ini iklas banget ya dalam menjalani hidup sehari harinya. Salut dengan perjuangan beliau dalam mencari rezeki. Semoga bu is ini semakin dimudahkan rezEkinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin aamiiin yra mbak inshaallah saya banyak belajar sekali dari beliau

      Hapus
  4. Luar biasa. Mungkin dari kebaikannya itu Allah mengalirkan rezeki padanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah benar sekali mbak Khalifah ruarrr biasa sekali

      Hapus
  5. Subhanallah ... Mbak Is luar biasa.
    Saya malah belum pernah bekam, biasanya cuma kerokan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bekam mbak, bagus untuk tubuh dan itu yang diajarkan oleh rosulullah

      Hapus
  6. Alhamdulillah belajar ikhlas membuahkan hasil ya mis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Ruhama walau berat pasti mwnjalankannya

      Hapus
  7. MasyaAllah Tabarakallah, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Rahmat Allah selalu tercurah pada mbak Is...Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin aamiin yra terimakasih mbak sudah mampir

      Hapus
  8. MasyaAllah, semoga Allah limpahkan tubuh yang sehat dan rezeki yang luas agar Mbak is senantiasa dapat membantu orang yang berada di dekatnya. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra doa yang sama untukmu juga ya mbak terimakasih sudah mampir

      Hapus
  9. Wah salut bun, jaman now gini masih ada orang baik dan tulus membantu ya, semoga mba Is sehat selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mbak Bety nyatanya ada ini hiks kita ngiri ya

      Hapus
  10. Alhamdulillah sulit loh ketemu orang sebaik itu di zaman seperti ini.

    BalasHapus
  11. Benar sekali sulit tapi alhamdulillah Allah kasih untuk saya mbak

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah..saya mengenal bu iis sudah kuranglebih hampir 32thn, semenjak saya tinggal di gang yg sama dengan bu iis..bu iis adalah teman sejati disaat kita terpuruk bu iis tdk pernah selangkahpun meninggalkan saya..semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan & kesehatan...love u bu iis...mama & anung...

    BalasHapus
  13. Bekam sambil ngobrol itu memang enak ya mis. Jadi gak terasa eh udah selesai aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar menjalin kedekatan hati bukan hanya sekedar therapy saja mbak tapi berniaga hati

      Hapus
  14. Dipertemukan dengan orang baik seperti Mbak Is ini, tentu sebuah anugerah yang tak ternilai ya mis.
    Semoga Mbak Is selalu sehat dan selalu luat menjalani hiruk pikuk dunia ini dengan kebaikan dan keikhalasannya yang memginspirasi.
    Aamiin

    BalasHapus
  15. Ketemu orang baik itu rezeki banget Mbak, apalagi sekarang sudah jarang orang kayak gini. Tapi kita harus percaya, setiap kita melakukan hal baik, Alloh akan pertemukan dengan orang baik. AMiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiiin yra pastinya aamiin terimakasih mbak

      Hapus
  16. Terkadang pelajaran itu kita dapat bisa dari mana saja ya mbak, semoga kita menjadi orang orang yang ikhlas

    BalasHapus
  17. Mis Juli kalau dekat aq pngen bekam. Aq blm prnh bekam agak ngeri lihat memerah2. Btw artikel Mis Juli yg mngulas ttg keikhlasan ngena bnget. Dengn keikhlasan semua bisa lancar yaa...mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bekam itu enak mbak bener deh pengobatan nya kena banget

      Hapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus