Bahagia nggak sih jadi bangsa Indonesia? Cuma Indonesia loh, yang punya istilah cuti bersama. Coba di negara mana ada istilah 'cuti bersama'?
Terdengar lucu sih, tetapi bener loh, berapa banyak industri yang dihidupkan akibat cuti bersama. Kalau menurut saya sih dibikin meme, cuti bersama itu istilah untuk menghabiskan uang bareng. Padahal apa sih arti CUTI BERSAMA itu?
Cuti Bersama adalah, libur bersama yang dilakukan oleh perusahaan atau koorporasi akibat kebijakan pemerintah. Tuh asyiiik kan? Bayangkan seluruh perusahaan, pabrik, atau koorporasi, karyawan libur bersama dalam jangka waktu tertentu. Akibatnya? Banyak bidang yang diuntungkan, walau tak sedikit yang dirugikan. Apa sajakah itu?
Keuntungan di bidang pariwisata, perdagangan online maupun ofline, transportasi darat-udara dan laut, jasa hotel, kuliner, dan masih banyak lagi beberapa. Kerugiannya? Beberapa pelayanan jadi tertunda, misalnya jelang lebaran, Natal, dan acara-acara besar lainnya. Kebutuhan pelayanan publik, pemerintahan, perbangkan, jadi mengalami penundaan.
Tapi itulah Indonesia. Selama masih berimbang antara efektifitas, manfaat, prestasi dan profesionalisme, tentu sudah diperhitungkan. Sejatinya, ASN atau dulu dikenal PNS, aparat Sipil Negara dan Pegawal Negeri Sipil istilah dulu tugasnya adalah melayani masyarakat, apalagi gaji mereka berasal dari rakyat.
Buat kami para pendidik, istilah cuti bersama sudah ada sejak institusi itu berdiri. Guru-guru memang libur hampir bersamaan setelah ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas yang sekarang dikenal dengan nama PAS penilaian akhir semester dan PAT
Penilaian akhir tahun. Libur kami para pendidik dan tendik (tenaga pendidik) lebih lama dari cuti bersama yang dimiliki karyawan perusahaan. Paling sedikit dua Minggu, dan terlama adalah sebulan setengah. Itulah kelebihan kami.
Penilaian akhir tahun. Libur kami para pendidik dan tendik (tenaga pendidik) lebih lama dari cuti bersama yang dimiliki karyawan perusahaan. Paling sedikit dua Minggu, dan terlama adalah sebulan setengah. Itulah kelebihan kami.
Hidup itu kan pilihan, memilih profesi bukan berarti karena liburnya, yaa. He he semua pasti ada hak dan kewajiban serta konsekuensinya. Kalau saya sih memilih pekerjaan guru bukan karena libur bersama, tetapi memang ternyata hati dan jiwa saya di dunia pendidikan ini. Sempat menafikan dan loncat ke profesi lain, tapi ternyata hanya sebentar dan takdir saya memeluk profesi ini sebagai guru matematika. Ketika libur bersama bisa juga menjadi emak-emak berdaster di rumah dengan segala tanggung jawabnya mengurus keluarga.
Sahabat, punya alasan apa memilih profesi sekarang?
#Daytwentyfor
#RWC2019
#OneDayOnePost
#RWC2019
#OneDayOnePost
0 Komentar