Kepikiran nggak sih? Untuk apa kita susah payah melaksanakan puasa sebulan penuh selama Ramadhan? Selain terpanggilnya iman dan menjadi kewajiban? Hal ini sejak kecil selalu menjadi pertanyaan di dalam hati.
Memang semakin besar, dan dewasa mengetahui makna yang terkuak perlahan-lahan. Ada janji Allah yang menjadi kunci dari 30 hari berpuasa. Ada kata kunci yang hanya hadir di bulan penuh kemuliaan ini. Tiga kali sepuluh harinya penuh makna. Walau, terkadang sebagai manusia naik turun keimanan melewati. Terlebih bila khilaf dan galau menjadi penyerta.
Nggak usah menunggu bulan puasa, bulan-bulan lain juga terjadi. Manusia itu tempatnya khilaf, banyak faktor X yang membuat keimanan naik dan turun. Tapi apa yang istimewa di bulan mulia ini? Bulan penuh pengampunan, obral amal pahala gede, lebih dahsyat lagi . . .seribu bulan! Jika kita mendapatkannya. Kapan? Malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, loh! Ini kuncinya ternyata . . .
Lailatul Qadar namanya, malam istimewa yang bisa kita jemput di setiap hitungan ganjil sepuluh hari terakhir. Mengapa kita diwajibkan iktikaf di masjid, karena di sana pasti kita terjaga dari buaian mimpi melenakan, dan berlomba berbuat kebaikan bersama saudara-saudara kita yang juga ingin menjemput Lailatul Qadar-Nya.
Memang sebaik-baiknya wanita adalah iktikaf di rumah. Namun bukan berarti tidak punya kesempatan. Allah hanya menakutkan fitnah nya saja, lebih disarankan hanya laki-laki. Sudahkah mendapatkannya ukhti? Bersamaku yuuu menjemput-Nya.
#Daytwentythree
#RWC2019
#OneDayOnePost
#RWC2019
#OneDayOnePost
0 Komentar