DIMANAPUN ADALAH BUMI ALLAH TEMPAT MENGHADAP


Mau dekat IdulFitri apa yang terlintas saat mudik lebaran nanti? Sebagai muslimah, tentu ritual ibadah tidak akan pernah lepas dari mudik kita, benar nggak? Dengan bawaan yang sedemikian rempong sebagai perempuan, apakah mengurangi niatan untuk tetap beribadah?

Pastinya dong. Buat saya sebagai muslimah, hal itu tidak menjadi halangan dan penghalang untuk beribadah mengingat sang Khalik. Apalagi sepanjang perjalanan begitu banyak godaan yang membuat kita mudah berpaling, akhirnya? Melalaikan kita untuk berbuat baik.
Alhamdulillah saat ini kemanapun kita pergi, Allah mempermudah kita. Banyak bangunan seperti mushola atau masjid tempat untuk kita mengingat-Nya. Kalau laki-laki hal termudah dengan wudhu saja sudah cukup bisa langsung melakukan ibadah. Tetapi tidak demikian halnya dengan perempuan. Ada banyak hal yang harus dikenakan salah satunya adalah mukena.

Terkadang, fasilitas mukena di mushola atau masjid yang kita singgahi kurang memadai. Untuk itu sebagai muslimah sebenarnya kita sudah dipermudah. Dengan hijab panjang, dan kaos kaki meringkas kan ibadah kita. Simpel, sesimpel perintah-Nya kepada seluruh perempuan di muka bumi ini untuk menutup auratnya demi kehormatannya sendiri.

Lalu bagaimana dengan sajadah sebagai alas? Sering saya melihat beberapa masjid besar tidak ada alas sajadah yang terhampar, atau karpet sebagai pelengkap. Kalaupun ada sajadah, baunya sudah nggak karuan. Sementara kita tentu repot harus membawa-bawa sajadah dalam tas kita yang sudah penuh isinya dengan kebutuhan perempuan lainnya.

Buat saya itu hal yang mudah, percaya bahwa Islam sudah mengajarkan tentang kebersihan sebagai bagian dari iman. Batas suci yang diberikan mushola atau masjid juga membantu kita untuk menegakkan kebersihan itu sendiri. Keramik masjid atau mushola yang bersih adalah akibat adanya batas suci. Setelah wudhu tanpa sandal kita berjalan menuju tempat untuk shalat. Sehingga inshaallah terjaga dari najis sekalipun.

Tanpa sajadahpun shalat kita tetap sah. Keramik masjid yang besar dan indah umumnya bisa sebagai pengganti sajadah tempat kita shalat. Jadi, di manapun kita menghadap adalah bumi Allah. Jangan berpikir sulit dan rumit. Hal penting untuk Allah adalah niatnya, dan kemauan menegakkan ibadah-Nya di mana pun, kapan pun, apa pun keadaan kita.

Bagi-Nya sekalipun seluruh manusia tidak menyembah dan beribadah pada-Nya tidak akan pernah mengurangi kemuliaan-Nya. Kitalah yang membutuhkan Allah, bukan Dia. Karena Allah berdiri dengan sendiri-Nya. Allah maha Kun fayakun atas ciptaannya, tidak ada bantuan siapapun mencipta bumi dan isinya. Jadi, kalau kita tidak pernah mengingat Allah, dan tak mau diingatkan untuk-Nya, tak berkurang kekuasaan-Nya.

Justru kitalah yang merasakan hal ada yang kurang, tanpa mengingat-Nya. Jadi, walau mudik sekalipun. Kemanapun kita pergi atau melangkah, ini semua adalah bumi Allah untuk menghadap. Sekedar menyejukkan hati kita dengan kalimat zikir, atau menundukkan sejenak di Keramik Masjid sekalipun tanpa sajadah. Melaporkan atau mencurahkan segala perasaan kita yang tertinggal selama sehari penuh pada-Nya. Setuju?

#Dayfourteen
#RWC2019
#OneDayOnePost

Posting Komentar

0 Komentar