SETU BABAKAN BENTARANYA BUDAYA BETAWI YANG KIAN MEMIKAT



(Bentara Budaya Betawi yang Semakin Memikat. Tempat wisata murah tujuan warga Betawi dan sekitar, yang bisa mengajak dan memperkenalkan serta melestarikan budaya Jakarta ini agar jangan sampai tergerus zaman)


Siapa yang belum pernah mengunjungi tempat cantik nan asri ini? Sebuah tempat yang merupakan kawasan perkampungan yang kemudian ditetapkan oleh Pemerintah Jakarta atau Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu tujuan wisata yang layak dilestarikan.


Terletak di daerah Srengseng Sawah di kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Sebuah perkampungan yang dibentuk oleh para budayawan dan masyarakat Jakarta untuk melestarikan budaya Betawi agar jangan tergerus oleh zaman yang semakin maju ini. Tujuannya apalagi? Kalau bukan keinginan agar perkampungan ini bisa menjadi salah satu tujuan objek wisata yang sangat menarik hati wisatawan lokal maupun luar negri dengan suasana pedesaan nan asri dan penuh nuansa budaya Betawi.

Menyaksikan langsung budaya Betawi secara lengkap dengan segala pernak-pernik yang menyertainya. Ada struktur bangunan Betawi, makanan khasnya, pakaian adatnya, sampai tarian kebanggaan masyarakat asli Jakarta ini. Namanya Setu Babakan, yang dikenal sebagai perkampungan budaya Betawi, dengan ciri khas logatnya yang sangat terkenal di kalangan anak muda yaitu "lu, gue, Encang, enyak, babe" dan masih banyak lagi.

Begitu kita memasuki wilayah ini, terasa sekali keasrian wilayahnya yang dipenuhi rimbunan pepohonan yang bikin siapapun terasa adem. Dijaga oleh petugas dengan tiket retribusi hanya sebesar lima ribu rupiah saja, sebagai biaya pemeliharaan. Pejalan kaki, sepeda motor, atau pengguna mobil, sama saja biayanya. Cukup murah bukan? Coba bandingkan tempat serupa yang sejak pintu masuk saja, dipenuhi dengan pungutan-pungutan biaya lainnya.

Di tengah perkampungan ada sebuah danau yang cukup luas, yang airnya bersumber dari Sungai Ciliwung. Dilengkapi dengan wahana permainan seperti bebek air, memancing, dan penyewaan sepeda khas zaman Belanda yang masih dipertahankan. Bagi yang senang berjalan kaki, wilayah ini juga cukup luas dan asri sekali. Teduh dan sangat bersahabat bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Capek? Jangan takut, banyak tempat istirahat yang sengaja dibangun untuk tempat beristirahat atau kongkow-kongkow dengan sahabat dan keluarga. Menghadap ke danau yang cukup luas, sejauh mata memandang pemandangannya semakin dibuat menawan.

Buat yang suka kuliner dan makanan tradisional Betawi, di sini tempat yang tempat untuk berburu. Ada banyak kuliner Betawi yang sangat terkenal seperti: kerak telor, bir pletok, dodol Betawi, selendang Mayang, dan masih banyak lagi makanan yang menggoda. Bagi yang belum terbiasa, di sana juga ada makanan biasa yang mudah ditemui seperti: bakso, ketoprak, soto, mie ayam, es kelapa, hingga makanan dan minuman kekinian juga ada.

Itu artinya, Betawi cukup terbuka dengan perubahan kemajuan zaman. Kuliner tradisional dan kekinian berkolaborasi untuk memanjakan perut pengunjung setelah lelah mengelilingi perkampungan Setu Babakan ini. Anak muda zaman now juga harus terus diingatkan bahwa ada makanan tradisional Betawi yang rasanya tak kalah hebat dengan makanan kekinian. Kamu? Suka yang mana? Suka keduanya? Bagus sekali itu.

Di sini juga ada lokasi atau stand yang khusus menjual perlengkapan pakaian tradisional lengkap Betawi, seperti pakaian tari atau pernikahan. Harganya cukup beragam dan terjangkau, tergantung sudut mana pengunjung memandangnya. Kalau dilihat dari ukuran mall jelas cukup bersaing. Bila dilihat dari ukuran pasar khusus yang menjual juga masih bisa disepadankan. Tinggal bagaimana kita menilai.
Jangan lupakan alat budaya lainnya yang terkenal seperti ondel-ondel. Sebuah manekin atau patung Betawi dengan pakaian adat yang bisa dikenakan untuk acara-acara adat Betawi, seperti pernikahan, PRJ Pekan Raya Jakarta, sejenis dengan patung Ogoh-ogohnya Bali. Biasanya anak-anak kecil ada yang takut, tapi ada juga yang menyenangi karena bentuknya beraneka rupa wajah yang didandani dengan ciri khas pengantin Betawi lengkap dengan dandanannya.

Datang ke sini tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi sanggar tempat pertunjukan seni dan budaya Betawi yang terkenal di zamannya. Bahkan hingga kinipun masih laris manis diminati untuk mengisi acara hari-hari besar Jakarta. Biasanya pertunjukan ini hanya ada di hari Sabtu dan Minggu saja. Mengapa? Karena sebagian pengisinya adalah mereka yang juga berprofesi sebagai pekerja seni di tempat lainnya, karyawan, atau mahasiswa dan pelajar.

Mereka adalah orang-orang yang bertekat kuat untuk melestarikan budaya ini sebagai hobi atau memperkenalkan seni dan budaya ini hingga ke mancanegara sekalipun. Apa saja sih? Ada lenong, ketoprak humor, Gambang Betawi, atau tarian  seperti: Yapong, Tari Topeng, Sirih Kuning, Lenggang Nyai, Japin, dan Cokek.

Tari Yapong ini terkenal sampai ke Manca negara loh, karena setiap ada pertunjukan budaya tarian ini cukup sering diminta penampilan nya karena lagunya riang dan merupakan tarian selamat datang yang bisa ditarikan secara kolosal. Tertarik? Coba deh lihat tutorialnya yang banyak kita temukan di YouTube.

Pokoknya, jika membawa keluarga ke sini, seru habis deh. Nggak akan menyesal mengajak seluruh anggota keluarga memperkenalkan seni dan budaya Betawi dengan ukuran kantong yang cukup murah. Menjadi hiburan yang tidak hanya bernilai budaya semata, namun juga menjadi pengetahuan berharga bagi anak-anak muda zaman now yang hanya mengenal budaya asing yang kian mewabah dan menggerus budaya lokal.

Disaat media-media sibuk menayangkan tampilan kekinian, justru kita bisa mengembalikan dan melestarikan budaya penduduk asli Jakarta yang kian dibanjiri budaya-budaya asing. Kalau bukan kita siapa lagi yang mau peduli? Kalau tidak didukung oleh masyarakatnya serta orang tua zaman now, siapa lagi? Seharian di sini juga tidak membosankan loh. Lokasinya cukup luas untuk tempat bermain atau sekedar mencari ketenangan di hari biasa, yang pengunjungnya tidak terlalu ramai.

Dibuka pada pukul 09.00 dan ditutup pada pukul 17.00 ini juga dilengkapi dengan home stay yang jumlahnya sekitar 67 rumah adat yang dikelola oleh pemrov setempat. Dengan masyarakatnya yang cukup ramah, bagi peneliti, ataupun turis yang ingin tahu lebih banyak lagi bisa memanfaatkannya. Penasaran? Yuk kunjungi!

#bentarabudaya
#setubabakan

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Keren nih Betawi ada kampung khusus untuk mempelajari budayanya. Agar enggak luntur ya Miss. Semoga aku dikasih kesempatan mampir suatusaat nanti. Amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aammiin yra silahkan mbak terimakasih sudah mampir Alhamdulillah

      Hapus
  2. Menarik ya, ternyata ada Kampung Betawi sebagai upaya pelestarian. Nah itu, dijual kebaya-kebaya Encim dan sarung khas Betawi. Bagus untuk cenderamata. Kuliner Betawi apa aja ya Mis?

    BalasHapus
  3. Saya pernah ke sini 3 tahun lalu..pasti lebih bagus ya.Senenang ada pusat budaya Betawi begini, bisa ajak anak mengenal budaya daerah tempat tinggalnya.
    Kapan-kapan ke Setu Babakan lagi ah..
    Dan, kalau tari Yapong, dulu saat SD saya pernah tampil di TVRI bersama grup tari menarikan tari ini

    BalasHapus
  4. Kalau dengar kata Betawi saya paling suka sama pakaian adatnya. cantik. Wah kalau jalan-jalan ke sini pasti bisa lihat banyak koleksi pakaiannya ,ya

    BalasHapus
  5. Miss Juli orang Jakarta? Aku sangka teh orang Bandung hihihi. Baca ini jadi pengen bawa Erysha jalan-jalan ke tempat ini. Soalnya Erysha itu suka banget lihat ondel-ondel

    BalasHapus
  6. JUjur saja aku belum pernah ke Setu Babakan, Miss. Hehe. Bolak-balik ngerencanain pas Lebaran Betawi tapi selalu gagal, kalah sama tempat piknik anak-anak. Padahal, aku pengin explore budaya Betawi lgs dari sini karena pasti banyak nara sumbernya.

    BalasHapus
  7. Menarik nih miss.ini namanya berlibur dapat ilmu ya.kita senang-senang sambil mendalami budaya betawi.

    BalasHapus
  8. Baru tahu nich ada kampung semenarik ini di Betawi, jadi pingin kesana

    BalasHapus