BERSABAR ITU BUKAN PILIHAN TAPI KEWAJIBAN


Tiba-tiba krisis keuangan keluarga kita rasakan, pasangan kena stroke tanpa sakit, pasangan selingkuh tanpa ada masalah apapun, . . . masih banyak lagi bentuk ujian Allah yang menuntut kita untuk bersabar. 

Pernahkah? Terjadi pada sahabat? Lalu, apa yang akan kita lakukan.
Umumnya teman, sahabat, maupun kerabat tanpa diminta pasti serempak mengucapkan sabar. Tidak ada kata lain selain kata SABAR. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan, musibah, ujian, cobaan, atau apapun yang membuat kita merasa terpuruk.
Itu yang pernah kurasakan saat tahun 1998 dimana baru saja setahun melahirkan anak ke-2  berlimpah kebahagiaan dan kemewahan. 

Namun  setahun berikut tepatnya Mei 1998 saat harus kehilangan keluarga karena sakit, namun dampaknya ke tagihan kartu kredit. Sebulan berikutnya keuangan mulai krisis, dolar melonjak tajam sehingga menembus dua puluh ribu dolar. Tagihan kartu kredit menembus angka 300 juta. Wow fantastis dan bikin shock, keluarga.

Apa yang bisa dipertaruhkan dilakukan, barang rumah tangga terjual sudah tak terhitung lagi. Demi membayar bunga riba kartu kredit, serta utang lainnya yang selama ini ternyata sering dilakukan. Saat itu seperti jatuh tertimpa tangga, kesiram air cuka. Benar-benar perih sekali, debt colector  tukang tagih tak berhenti untuk menagih. Tak peduli pagi, siang, dan malam.

Mulai saat itulah satu demi satu musibah dan ujian menjadi hal biasa yang tetap saja harus dihadapi. Tak mungkin kuhindari, tak satupun pembelaan dan dukungan keluarga pihak manapun. Ditambah kehamilan anak ketiga menambah kemarahan dan kesedihan yang tak terhindari.

Namun, tak ada yang paling menyedihkan dari segala ujian dan musibah. Ketika Allah memanggil mamah tahun 2000 dan papah 8 bulan berikutnya meninggal kami. Betapa terpukulnya aku, tempat kembalinya anak saat susah hanyalah orang tua, bagaimana kalau keduanya sudah tidak ada. Terasa gelap dan kelam.

Hingga pengembaraan mulai dijalani sampai ke Semarang dan kembali ke Bekasi kembali. Penuh air mata berderai-derai dan berdarah. Tapi aku sadar harus belajar mencintai dan mencari solusi. Semakin kulawan semakin aku tak kuat untuk melangkah dan meneruskan hidup.
Akhirnya keputusanku adalah wajib ber SABAR. Mencintai ujian dan sakitnya musibah atau cobaan. 

Seperti orang yang bermusuhan satu sama lain, semakin dibenci semakin kuat perlawanan musuh kita untuk membalas perlakuan kita kepadanya. Berbeda jika mencintai, bersyukur masih diberi kesempatan menjalani ujian.

Walau apapun hasilnya, paling tidak ujian dan sakit tidak kita lawan, tapi diterima sebagai kesempatan untuk evaluasi, memperbaiki diri, berbenah, intropeksi pola hidup dan makan yang salah selama ini. Pada akhirnya Allah ta'ala berjanji dalam firman-Nya, "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"  (Al-Insyirah: 6)⁣⁣. Ini yang menjadi penguat bagiku.

Hadiah atas segala ujian, sakit, dan cobaan adalah gugurnya dosa-dosa kita, mendapat surga atas balasannya. Hadiah surga inilah yang membuatku kuat dan bersemangat,  semakin besar giveaway Allah,  ujiannya juga berat dan menantang adrenalin muhasabah dan konsistensi untuk beristiqomah. Kalau hadiahnya cuma setrika tentu tak harus berurai air mata darah dan pengorbanan sebesar ini bukan? Just kidding, only intermezo sahabatkuh. Biar nggak terlalu serius banget membacanya. Soalnya kalau sudah bicara surga neraka ngeri-ngeri sedap keknya. 

⁣⁣
Jadi BERSABAR itu adalah wajib dijalani bukan pilihan, karena bila menunggu dipilih selalu ada godaan kuat untuk lari dari kenyataan. Padahal berkaca dari Rosulullah adalah, di balik kesulitan yang terjadi pada beliau maka akan ada hadiah kemudahan sesudahnya. Jadi yakinlah . . . Allah tidak akan memberi kesulitan di luar kemampuan, sekiranya menurut manusia itu berat, itu artinya kita dianggap mampu. Mau? Jadi berbahagialah diberi kesempatan naik level ujian kehidupan

#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day23

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Jadi, intinya embrace your sorrow ya Mbak?
    Aku harus belajar banyak dari Miss July yang keren ini.
    Sabar emang bukan pilihan.
    keren dan menggugah semangat ceritanya.

    BalasHapus