Sejak 2012 hingga kini Indonesia dalam kurikulum dengan mata pelajaran Kewarganegaraan yang sebelumnya dikenal dengan nama PKN yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Pada kurikulum KBK (Kurikulum Berbasi Kompetisi), PKN ini berisi norma-norma dan karakter yang baik sebagai warga negara yang baik.
Namun, kini dengan Kewarganegaraan materi berubah, lebih banyak tentang bagaimana menjadi warga negara Indonesia serta pembelajaran demokrasi. Seperti bagaimana contoh demokrasi di rumah, kelas, sekolah, dan masyarakat.
Dengan inipun kini mulai mengenal tata cara musyawarah untuk mufakat, hak dan kewajiban warganegara, hingga tata cara demokrasi melalui pemilihan di sekolah. Walaupun, sebelumnya sudah ada pemilihan tanpa pelajaran Kewarganegaraan, namun ada yang berbeda kini. Apalagi baru saja dilakukan pemilu presiden hajatan besar bangsa Indonesia di bulan April lalu.
Begitu juga dengan SMK Yadika 13 hari ini. Setelah melalui seleksi yang cukup ketat. Mulai dari pengajuan 100 orang lebih yang mengajukan diri untuk menjadi pengurus OSIS yang akan berakhir masa jabatannya. Kelas X dan XI yang selama ini diharapkan menjadi kader yang akan meneruskan kepemimpinan yang sudah dicontohkan pengurus kelas XII saat ini. Mengapa? Kelas XII masanya akan fokus kepada ujian di akhir masa belajarnya selama 12 tahun di sekolah.
Nah sebelum mereka lengser dan kembali fokus kepada tugasnya untuk mempersiapkan ujian, kelas XII yang tinggal 10 orang dijadikan panitia utama untuk melakukan PEMILOS (pemilihan OSIS). Dengan pengalamannya yang rata-rata dua sudah dua tahun menjabat di dua periode. Kini waktunya mereka akan melakukan seleksi ketat memilih calon pengurus OSIS yang Keren dan Cerdas, sesuai tema SMK tahun ajaran baru ini.
Dari 100 orang lebih melalui seleksi dimulai dari biodata, wawancara, kemampuan, tanya jawab, tes logika, dipilihlah 45 kandidiat. Kemudian, melakui seleksi dikawal tiga guru panitia utama yaitu: Ibu Rini, Ms Juli Dwi Susanti, dan Ms April akhirnya terpilihlah 34 pengurus OSIS periode 2019-2020.
Selanjutnya melalui promosi diri atau masa kampanye ke kelas-kelas untuk memperkenalkan diri terpilihlah 8 Kandidat utama untuk memilih Ketua OSIS dan Wakil Ketua. Selanjutnya mereka akan melakukan debat terbuka di hadapan siswa-siswi dan dewan guru. Begitu serunya debat ini yang terjadi adalah tahun ini mulai terasa hidup debatnya. Tidak hanya diam duduk mendengar, namun juga kemauan berdebat dengan calon kandidat di sekolah.
Sempat terjadi selisih paham atas pertanyaan siswa ketika diberi kesempatan untuk bertanya dan menanyai para kandidat keren. Bahkan sempat memanas sehingga membuat kepala sekolah harus turun tangan menjelaskan dan menghadapi perbedaan ini. Namun intinya, betapa antusiasnya euforia pemilos ini terasa.
Panitia dan guru kali ini bertekad agar pemilihan ini bukan hanya sekedar, namun juga memberikan pembelajaran bagaimana setiap warga sekolah sebagaimana warga negara berhak diplih dan memilih.
Akhirnya tibalah hari yang ditunggu-tunggu seluruh warga civitas SMK. Pemilihan OSIS SMK Yadika 13, tahun ini TP 2019-2020 ke depan akan memilih Ketua OSIS dan wakilnya serta jajaran pengurus yang akan mengisi formasi-formasi tersedia. Untuk struktur organisasi SMK yang kuat mengikuti pendahulu-pendahulunya.
Seluruh stake holder seperti guru pun ikut serta pemilihan dalam pembelajaran demokrasi ini. Kekepoan, gairah memilih serta tanda bahwa mereka sudah memilih dengan selfie pun mewarnai kegiatan pemilihan ini. Larut dalam euforia pesta demokrasi pemilos ini. Kelak mereka lulus atau berumur 17 dan diberi kesempatan memilih presiden, pilkada dan sebagainya sudah punya pengalaman yang asyik dan tertib.
Gimana dengan sekolah kamu?
#smkyadika13kece
#pemilos
#kooskatilas
#belanegarasmkyadika13
#pemilos
#kooskatilas
#belanegarasmkyadika13
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day22
#EstrilookCommunity
#Day22
0 Komentar