SPW (Sekolah Pencetak Wirausaha) Mempersiapkan Siswa Sebagai Pebisnis (2)


Di pertemuan lalu ms Juli sudah menyampaikan tentang CONFORT ZONE (Zona Nyaman) dan SURVIVAL (bertahan). Mengajarkan siswa untuk keluar dari zona nyaman yang selama ini begitu lama dinikmati siswa. Apa yang dikehendaki dan diinginkannya dengan mudah diperoleh tanpa susah payah untuk mendapatkannya.

Orang tua zaman now, banyak yang salah kaprah mengartikan rasa sayang kepada anak dengan membuat mentalnya lemah. Apa itu, mudahnya memberi pertolongan, menganggap mereka belum cukup umur untuk ikut merasakan perjuangan mencari uang. 

Memudahkan ananda dalam segala hal dengan alasan KASIHAN.
Tentu semua sepakat ya, namanya orangtua itu pasti sayang, tapi untuk saat ini atau nanti? Itu pertanyaannya.

Padahal kita semua tahu, nggak selamanya orang tua itu kuat, mampu, sehat, lebih parahnya lagi HIDUP. Bayangkan bagaimana jika orang tua kelak harus pergi meninggalkan anak-anak nya kelak karena dipanggil menghadap yang Kuasa, namun anak-anak yang ditinggalkannya masih kecil, kalaupun sudah remaja atau dewasa tapi tidak bisa mandiri? Tidakkah itu menjadi beban bagi yang ditinggalkan? Akhirnya jadi parasit bagi lingkungan? Mashaallah, nauzubillah min dzalik.

Menjadikan mereka mandiri (survive) menghadapi kerasnya hidup sejak dini adalah cara mengajarkan bagaimana siswa bisa keluar dari comfort zone atau zona nyaman. Dimulai bagaimana bisa melakukan segalanya sendiri sejak kecil, lalu ketika mereka memilih Sekolah tentu yang bisa mendukung kemandirian yang sudah dibentuk dari rumah.

Memilih masuk sekolah KEJURUAN atau SMK kini populernya harapannya adalah kelak memiliki kompetensi kejuruan yang dikehendaki. Apalagi kini ada mata pelajaran Produk Kreatif dan  Kewirausahaan (PKK) yang dulu populer dengan PKWU atau kewirausahaan. Dengan jumlah jam yang banyak berkolaborasi dengan produktifnya, pelajaran ini diharapkan mampu melahirkan  pebisnis dengan mental-mental tangguh yang diharapkan memiliki ilmu yang cukup bila kelak terjun ke masyarakat dunia.


SMK Yadika 13 sendiri ini adalah tahun ke-2 melaksanakan MARKET DAY. Siswa dilatih untuk belajar menjadi pejuang tangguh di dunia bisnis ke depannya. Tahun ini saya diamanahi menjadi pengampu mata pelajaran PKK ini dan penanggung jawab SPW (sekolah pencetak wirausaha) yang mampu membentuk dan melahirkan pebisnis dari setiap kelas yang saya ajarkan.

Tentu penunjukkan ini bukan tanpa alasan, karena saya dikenal sebagai pebisnis selain tugas utamanya sebagai pendidik mata pelajaran Matematika, yang katanya ditakuti oleh siswa ya? Oh nggak dong, kan saya mengajarnya dengan hati dan kesadaran. Nanti bisa saya jelaskan di kesempatan lain, ya!


Kepsek menyampaikan bahwa selama ini hal yang salah dimulai dari penunjukan guru PKK bukan pelaku bisnis. Itu senada dengan pak Salim selaku Owner Enterpreuner College pada workshop penguatan PKK di MGMP Jawa Barat, Sabtu 28 September 2019 kemarin. Bagaimana guru akan menyampaikan menjadi pebisnis sukses, jatuh bangunnya, dan trik-tips untuk menjadi pengusaha tangguh, jika gurunya sendiri bukan pelaku usaha yang melewati atau berpengalaman seperti itu.

PKK itu bukan teori saja, tapi lebih banyak praktiknya yang harus dilaksanakan untuk diambil evaluasinya. Trial dan eror adalah teknik yang sering dihadapi dalam dunia bisnis. Nah ini yang akan diajarkan kepada siswa di kelas. PKK bukan bicara produk yang cuma akan dipamerkan di etalase sekolah, namun lebih ke arah bagaimana siswa mampu membuat produk sesuai peluang yang ada di masyarakat dunia saat ini dan menjadi produsen yang mampu bertahan menghasilkan produk kreatif dan membuka lapangan pekerjaan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Menjadi enterpreuner atau pengusaha yang OUT OF THE BOX tidak sama dengan yang lainnya, tidak bergantung pada siapapun, siap berisiko, dan mau belajar ilmu manajemen terutama tentang self managemen. Untuk sukses itu ada ilmunya, dan perlu waktu berlatih untuk mencapainya. Bukan ujug-ujug, sesaat, tapi permanen bahkan meningkat selamanya, hingga bisa menginspirasi dan memotivasi siapapun untuk bisa menjadi seperti dirinya yang mampu menjadi pebisnis tangguh. Sudahkah?


#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day26

Posting Komentar

0 Komentar