Berbukalah Dengan yang Manis


Mengapa harus dengan yang manis? Dengan sesuatu yang manis, segala kepahitan hidup bisa terobati setelahnya #eaaaa. Bisa saja ya mis Juli. Bisalah, hidup itu saat ini sudah banyak kepahitan yang melanda Indonesiaku. Musibah Pandemik Covid-19 saat ini membuka mata hati kita semua akan kebesaran Allah.

Suasana religi saat ini lebih meningkat, dan membuat siapapun menjadikan ibadah Ramadhan ini sebagai momen untuk kembali memperbaiki segala hubungan. Baik kepada sang Khalik dan sesama manusia, serta kepada alam dan mahluk ciptaan Allah lainnya yang belakangan ini rusak akibat kesombongan dan ego kita sebagai manusia.

Keluarga ini selalu terbiasa stok kurma di rumah, sebagai makanan camilan, berbuka puasa, atau dibuat Nabeez. Ms Juli dan suami bisa beda kesukaan, kalau paksu senangnya digado sebagai camilan. Kalau ms Juli senangnya dibuat Nabeez seperti JSR jurus sehat rosulullah ajarkan. Jagoan lain lagi, kalau berbuka puasa saja menyentuh kurma. Kurma adalah pemanis alami yang ms Juli konsumsi bersama keluarga. 


Di rumah, low sugar sekali. Bukan takut gula tapi kita pahamin bersama gula bila berkolaborasi dengan karbohidrat bisa menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Kami lebih memilih madu, kurma, atau pemanis alami lainnya seperti buah-buahan.


Kurma kesukaan kami adalah kholas sejak 5 tahun belakangan ini. Selain rasa manisnya pas di lidah dan empuk, juga awet sampai 6 bulan ke depan tanpa apek atau berkutu, Alhamdulillah. 


Tapi apapun kesukaan kami, tidak merubah kekompakan saat jelang berbuka puasa di rumah ini. Kalau ibu nggak sempat bikin atau lagi males, Abang kedua pasti menawarkan diri untuk memasaknya. Bungsu lain lagi, walau sambil WFH dan LFH karena sambil kuliah, dia melihat situasi. Kalau kurang kriuk pasti dimasak ulang. Ah beda-beda kesukaan, biarlah. Seringnya sih dia yang memasak duluan. 


Semua kalau gorengan dimasak dia, pasti dibuat kriuk he he, nggak apa-apa. Yang penting di Pandemik saat ini adalah, selalu bersyukur apa yang telah Allah berikan. Semoga musibah ini cepat berlalu ya anakkuh. 

#Tantanganmenulisramadhan
#joeraganartikel
#day5
#berbuka

Posting Komentar

0 Komentar