Puasa Vs Shaum


Apa yang berbeda dengan kata puasa dan shaum? Itu yang ditanyakan keponakan waktu itu. "Bude, kenapa sih ada yang bilang puasa, dan shaum sih?" tanyanya dengan polos. 

Ngerti budenya guru kali ya, yang enak memang bertanya sama ms Juli ya he he. Kebetulan di keluarga yang paling senior mengajar adalah ms Juli sejak tahun 1990. Adik-adik ada 2 yang mengikuti jejak mengajar, setelah sebelumnya bekerja di perusahaan. 

Ms Juli mulai dengan perumpamaan dan contoh. Waktu harus operasi usus buntu tingkat dua semester empat ms Juli harus puasa lebih dulu kurang lebih 12 jam. Salah satunya adalah untuk mencegah aspirasi paru-paru yang terjadi ketika isi lambung memasuki paru-paru. Ini berpotensi menghambat aliran udara dan menempatkan pasien pada risiko infeksi serius seperti pneumonia.

Saat itu pikiran rupanya mempengaruhi serta pola makan yang salah. Sehingga akumulasinya mengena dan menimbulkan demo tubuh, harus dirawat dan dioperasi akibat sakit usus buntu saat kuliah di D-3 Pendidikan Matematika kampus IPB. Rumah sakit PMI Bogor menjadi tempat transit sebelum dipindah ke RS UKI Cawang di Jakarta. Alhamdulillah menjadi kenangan indah dan meninggalkan bekas di perut bagian kiri hee. 

Lalu bagaimana dengan shaum? Shaum itu seperti Ramadhan ini kita muslim benar-benar mempersiapkan lahir batin. Baik secara niat maupun syarat-syarat lainnya. Bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus semata. Tetapi segala prasyarat untuk berpuasa di bulan Ramadhan itu harus diketahui dengan benar. 

Mulai dari syaratnya sudah masuk Akil baligh, niatnya, waktunya sejak subuh hingga Maghrib, yang membatalkan puasa apa saja, sahur yang disunnahkan agar ada keberkahan, serta menyegerakan berbuka saat azan Maghrib tiba. Kira-kira secara umum seperti itu. Semua ada dalam Al-Qur'an dan Sunnah hadistnya. Ini juga sudah diajarkan oleh guru agama di sekolah masing-masing.mulai SD sampai sekolah menengah atas. 

Di rumah juga orang tua sudah mengajarkan. Alhamdulillah anak-anak sendiri juga keponakan mau mulai berpuasa sejak kecil, untuk melatih dan menanamkan kebiasaan baik. Sehingga saatnya tiba menjadi wajib mereka sudah tidak kaget dan mencari alasan. 

Ms Juli sendiri sejak hamil anak pertama sampai ketiga sudah melatih sampai mereka kecilnya. Melatih sedikit demi sedikit, walau ada rukhsoh untuk hamil dan menyusui tapi ms Juli ingin membiasakan sejak dalam kandungan. Alhamdulillah kuat, dan itu ternyata berpengaruh ke ketangguhan mereka berpuasa. Alhamdulillah menjadi keimanan, walau puasa biasanya sering bolong karena banyak di jalan, tapi untuk Ramadhan full puasanya sejak mereka umur 5-6 tahun semua. 

Jadi kesimpulan, beda puasa dan shaum adalah dari niat dan syaratnya ya, manteman. 

#Tantanganmenulisramadhan
#joeraganartikel
#day9
#shaum

Posting Komentar

0 Komentar