Jam sudah menunjukkan 00.35, mataku belum juga terpejam. Ada sesal dalam sudut hati, merenungi apa yang sudah kulakukan sejak pagi sahur sampai mau tidur lagi begini. 24 jam waktuku mengapa ibadahku di bulan Ramadhan ini masih terganggu.
Plak! Aku menepuk nyamuk tak berdosa menjadi pelampiasan atas kesalahanku yang masih terus dikuasai dunia. Amanah yang banyak jadi alasan. Sehingga waktu terasa seperti silet. Tapi mengapa untuk ibadah tak kubuat begitu, ya Allah. Bahkan membaca Alquranpun terlewat. Chat berlama-lama membaca sosmed sempat, masa baca Al-Qur'an ga sempat siey, seakan hati menyalahkan diri.
Aku kesal sendiri dengan keadaan ini. Bukan ibadah untuk nyambi kerja, tapi sebaliknya. Kerja buat Nyambi ibadah, utamanya beribadah pada-Nya, bukan pekerjaan. Ya Allah ampuni aku, besok aku harus lebih baik dari hari ini dan sebelumnya. Selalu memulai hari dengan basmalah, agar syaithon tak menduduki hati dan pikiran kita dan mengajak melalaikan pikiran dari ibadah.
Jangan menunggu malam Nuzulul Al-Qur'an baru kembali membaca nya. Tapi kalau bisa selembar dua lembar disempatkan mulai besok lagi. Harus khatam, minimal sekali lah. Tak terasa aku terlelap sambil menyempatkan sebelumnya satu menit untuk beristighfar seperti saran ustadz Reza Basalamah ... Jangan buang waktu, dan selalu meminta ampun pada Allah
#day8
#TantanganMenulisRamadhan
#NurulAmanahPublishing
#JoeraganArtikel
0 Komentar