Ah tak terasa sudah mau masuk sepuluh hari terakhir di Ramadan ini. Rasanya baru kemarin ms Juli merencanakan Ramadan jika resign dari sekolah lama dan menunggu SK turun di tempat yang baru. Tapi kini malah sudah tinggal sepertiganya kujalani saat ini.
Aku dan keluarga tak merencanakan apapun, bahkan ketika paksu mengajak boster untuk persiapan mudik, aku minta ijinnya untuk tidak. Bagiku cukuplah dua dosis saja, takkan ada yang bisa memaksaku untuk dosis ke sekian lagi. Kecuali Arab Saudi nanti berkata lain. Ketenanganku adalah KSA Kementrian Saudi Arabia sudah membebaskan segalanya. Nggak ada lagi test PCR, tak ada syarat boster, pun karantina ...entahlah Indonesiaku nantinya. Sampai saat ini masih menetapkan peraturan yang berbeda dengan negara lain.
Bicara mudik, bagiku menjadi pembicaraan panjang dengan paksu yang harus kuterima saat ini. Iedul Fitri ini pintaku hanyalah, bisa puasa Syawal 6 hari, dan istiqamah dengan ibadah yang telah tertata oleh Ramadan. Ketika anak-anak bertanya, ibu mau apa? Ms Juli bilang, tak minta apa-apa. Doanya hanya sehat. Aku ingin segala urusan tertundaku demgan pemerintah selesai dulu satu-satu baru bisa lega. Kalau SK sudah turun itu pasti jadi kado terindah untukku.
Ms Juli sudah rindu ingin segera berdiri lagi di depan kelas. Bagiku, semangat sehatku adalah saat bisa berdiri di depan murid-murid yang Allah titipkan untukku setiap tahun ajarannya. Kalau ada yang kusesali adalah, tahun ini aku merasa tidak tuntas dalam hal amanah menyelesaikan KBMku. Namun aku berusaha ikhlas menerima, tanpa berusaha menyalahkan siapapun. Manusia hanya perantara dari kehendak Allah. Bahkan daun jatuhpun Allah pula yang menggerakkan.
Ms Juli memang terlalu bangga menjadi guru, mengajar rasanya sudah menjadi darahku di 32 tahun lebih hampir 33tahun ini. Apapun bentuknya berkecimpung dunia pendidikan rasanya tak pernah bosan. Jadi, nggak banyak yamg kupinta pada Allah, permudah dan lancarkan segala urusanku yang tertunda dengan pemerintah. Setelah itu baru akan berpikir yang lain. Kalau sampai sebelum April ini berakhir bisa turun, sungguh sujud syukurku kadi kado lebaran yang tak terlupakan.
Biarlah hari-hari lewat tak terasa dengan kesibukan-kesibukanku yang lain, terutama ibadah saat ini lebih baik dari sebelumnya. Fokus di sepuluh hari terakhir, menyelesaikan naskah-naskah soloku yang terserak untuk mulai kubukukan, dan kesibukan bermanfaat lainnya. Doaku keajaiban selalu hadir untukku.
Bagaimana dengan sahabat ukhti?
#day19
#TantanganMenulisRamadan
#NurulAmanahPublishing
#Joeragan Artikel
0 Komentar