![]() |
kompasiana |
Korupsi sudah menjadi kanker yang menggurita, sampai-sampai
orang di negri ini tidak dapat bergerak dan bahkan cenderung menikmati. Bahkan
dengan adanya KPK sekalipun bukan
makin berkurang cenderung bertambah? Setuju apa setuju? Untuk apa KPK ada jika
keberadaannya bukan membuat jera dan
shock therapy, tapi malah makin terbungkus rapih.
Setuju
ya, kalau saya katakan sangat menikmati? Bahkan menjalaninya dengan kesadaran
hati. Mengapa? Tuh buktinya, biar CCTV tambah
banyak, tetap saja mafia bertebaran. Tempatnya nggak di ruangan tapi pindah via
WA atau tempat hangout. Dibungkus
karaokean dan makan-makan. Membuat SIM
memang kini diperketat dan pembayaran melalui bank, tapi tetap saja ada yang
menawarkan sekian-sekian untuk mempercepat. Memang yang jalur resmi test
betul-betul, Cuma ya itu membuat waktu harus berkali-kali. Ya nggak apa-apa sih
yang penting jelas prosedurnya.
Saya
hanya ingin tahu berani nggak sih KPK
menjangkau daerah-daerah lain? Berani nggak sih KPK pakai power nya? Untuk memberangus sampai ke akar-akarnya?
Sepertinya kok saya apatis dan pesimis ya? Korelasi nggak sih peraturan pusat
dengan pembantu-pembantunya di daerah untuk tersosialisasi?
Dari
pengalaman, Lucunya negri ini, gampang banget kok untuk suskses
ala negri Republik Mimpi ini yaitu:
- Ngerti bahasa pergaulan, kalau bahasa yang di pake bahasa Tarsan, ya harus pake bahasa itu. Di situ senangnya pake baju kuning ya pake baju kuning biar dilirik penguasa. Dan kecipratan sukses
- Kuat amplop, kalau amplopnya kuat inshaallah apapun lancar jaya. Mulus semulus jalan menuju neraka. Tersistem pula, kalau tidak ikut ya ditindas atau dibotakin data orang itu, atau siapapun yang coba-coba lapor. Pokoknya dimatikan lah secara rapih, pahamkan? Gampang kan jadi rakyat jelata di negri Republik mimpi, stock aja amplop yang banyak.
- Kumpulnya sama penguasa bukan pengusaha. ABS ajalah, Yes man ajalah, jangan suka protes jangan suka ngelawan, kalau karir nggak mau terancam.
Jadi
untuk apa ada KPK? Negri ini nggak butuh KPK kan? Kalau pusat tidak
punya power kuat terhadapnya, bahkan didukung oleh seluruh stakeholder negri
ini. Jadi mari kita terus bermimpi di negri ini.
25 Komentar
Aldi
BalasHapusXII TKJ 3
Aditia eka putra
BalasHapusXII TKR 3
Gilang Nurdiansyah
BalasHapusXII TKJ 3
Rizky Yasin Fadilah
BalasHapusXII TKR 3
Yohanes A. Geor XII TKJ 3
BalasHapusXII TKJ 3 Arlingga Prayudana
BalasHapusChris Hartanto XII TKJ3
BalasHapusTeguh Pratama
BalasHapusXII TKJ 3
Ario Caesar Anandito
BalasHapusXII TKR3
Ario Caesar Anandito
BalasHapusXII TKR3
TAUFIK IQBAL XII TKJ 3
BalasHapusRizky fahla p XII tkj 3
BalasHapusRizky fahla p XII tkj 3
BalasHapusReza Ning Perdana.
BalasHapusXII.TKR.3
La Ode Al Afandi A.
BalasHapusXII.TKR.3
La ode Alfandi A.
BalasHapusXII.TKR.3
Jepri purnomo
BalasHapusXII tkj 3
Natasya indriani XII tkj3
BalasHapusAwad
BalasHapusXII TKJ 3
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGivary Ramadhan
BalasHapusXII TKJ 3
Givary Ramadhan
BalasHapusXII TKJ 3
Rachmat Aldrian XII TKJ 3
BalasHapusnovia erviana
BalasHapusXII TKJ 3
Simon 12 Tkj 3
BalasHapus